Metode Penelitian Kualitatif
Pendekatan
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.Penelitian
kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci.Oleh karena itu,
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,
menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk
memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah
untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada
gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya
menjadi variabel-variabel yang saling terkait.Harapannya ialah diperoleh
pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah
teori.
Manfaat
penelitian kualitatif ialah sebagai berikut:
1.
Digunakan
oleh peneliti bermaksud untuk meneliti sesuatu secara mendalam.
2.
Digunakan
untuk memperoleh menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah banyak
diketahui.
3.
Untuk
meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui penelitian
kuantitatif.
4.
Digunakan
oleh peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan hal-hal yang belum banyak
diketahui oelh ilmu pengetahuan.
5.
Untuk
memahami isu-isu yang sensitive dan isu rinci tentang situasi dan kenyataan
yang dihadapi seseorang.
Ciri
penelitian kualitatif
a)
Latar
Alamiah
b)
Manusia
sebagai alat (instrument)
c)
Analisis
data secara induktif
d)
Teori
dari Dasar (Ground Theory)
e)
Deskriptif
f)
Lebih
mementingkan proses daripada hasil
g)
Adanya
batas yang ditetapkan oleh Fokus
h)
Desain
yang bersifat sementara
i)
Adanya
criteria khusus untuk keabsahan data
Perspektif emic menunjuk pada
usaha peneliti untuk memahami dunia subyek yang diteliti berdasarkan pemahaman
sebagai orang luar. Persspektif etic memandang
peneliti mengetahui dunia yang diteliti dan berusaha merumuskan terlebih dahulu
apa yang diperolehnya dari subjek.
Paradigma
dalam penelitian kualitatif:
Yang
dimaksud dengan paradigma merupakan cara mendasar untuk mempersepi, berpikir,
menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi
realitas. Paradigma ilmiah bersumber dari pandangan positivism sedangkan paradigma
alamiah bersumber pada pandangan fenomena.
Perbedaan
Paradigma positivime (Ilmiah) dan Paradigma naturalistic (alamiah)
Tentang
|
Positivisme
|
Naturalistic
|
Hakikat
Kenyataan
Hubungan
Peneliti dan yang diteliti
Kemungkinan
generalisasi
Hubungan
Sebab-akibat
Peranan
nilai
|
Kenyataan
adalah tunggal,nyata,dan fragmentaris.
Hubungan
Peneliti dan yang diteliti adalah bebas, jadi ada dualisme.
Generalisasi
atas dasar bebas waktu dan bebas konteks dimungkinkan
Ada
penyebab yang nyata, dapat dipisahkan sebab-akibat
Bebas
nilai
|
Kenyataan
adalah jamak,dibentuk,dan merupakan keutuhan.
Hubungan
Peneliti dan yang diteliti aktif bersama, jadi tidak dapat dipisahkan.
Hanya
waktu dan konteks yang mengikat hipotesis kerja.
Keutuhan
dan simultan,tidak memisahkan sebab-akibat.
Terikat
dengan nilai
|
a.
Hakikat kenyataan
Menurut
positivism: terdapat kenyataan tunggal, nyata terbagi-bagi ke dalam variabel
bebas dan prosesnya dapat diteliti secara terpisah.
Menurut
naturalistic: terdapat kenyataan yang dibentuk secara jamak yang hanya dapat
diteliti secara holistic, sehingga pengontrolan dan peramalan tidak dihendakin.
b.
Hubungan antara peneliti dan yang diteliti
Positivisme:
Peneliti dan objek yang diteliti adalah bebas, dan membentuk dualisme.
Naturalistic:
antara peneliti dan yang diteliti berinteraksi shingga saling mempengruhi satu
sama
lainnya yang tidak dapat dipisahkan.
c.
Kemungkinan generalisasi
Positivisme:
Pernyataan benar yang bebas dari waktu dan konteks (jadi hal itu akan tetap
dimana pun dan kapan pun).
Naturalistic:
Hipotesis kerja memberikan gambaran tentang kasus perseorangan.
d.
Hubungan sebab akibat
Positivisme:
setiap tindakan dapat diterangkan sebagai hasil akibat dari suatu sebab
Naturalistik:
seluruh kebulatan berada dalam keadaan saling mempertajam secara simultan
sehingga tidak membedakan penyebab dari akibat.
e.
Peranan Nilai
Positivisme:
bebas nilai dan dapat dijamin demikian oleh kebaikan pelaksanaan metode
objektif.
Naturalistik:
dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti dalam pemilihan masalah dan menyusun
kerangka. Nilai membimbing ke arah penentuan masalah.Nilai digunakan dalam
analisis data.
Terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan
kualitatif seperti berikut ini:
1. Dari
segi perspektifnya penelitian
kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti
mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai
variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang
dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan
ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan
tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya.
Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan
persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita
rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan
pandangan informan.
2. Dari
segi konsep atau teori, penelitian
kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori
yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk
pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian
data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli
mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga
menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif
berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan
kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3. Dari
segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis
sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang
penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika
ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian
“dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4. Dari
segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan
kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan
observasi.
5. Dari segi permasalahan
atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin
mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar
variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian
kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep)
yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari
segi teknik memperoleh jumlah (size)
responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah)
sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan
rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum
pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika
pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari
mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada
responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi
baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika
informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball),
sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para
informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau
informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7. Dari
segi alur pikir penarikan kesimpulan
penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel
(konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian
kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya
memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle,
berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan
interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau
teori sebagai temuan.
8. Dari
bentuk sajian data, penelitian
kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya
disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.
9. Dari
segi definisi operasional,
penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak
perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional
adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif
menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan
perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi
operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang
berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman
atau pandangan mereka.
10.
(Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir
pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian
kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan
pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi,
mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
11.
Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa
peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan
para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar
responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi.
Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12.
Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti
melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah
yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi
yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi
yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut
merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden.
Komentar
Posting Komentar