Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Hanafi Yoniansyah

Mungkin cara pandang kita berdua berbeda ma untuk menghadapin cobaan di masa lalu itu. Fatma udah mengikhlaskan semua rezeki kita yang telah direbut sama orang itu. Fatma udah mengikhlaskan menerima papa dengan keadaan seperti sekarang. Fatma udah mengikhlaskan kenangan manis kita di masa lalu itu ma.  Bagaimana fatma bisa berdamai dengan masa lalu Ma? Kalau orang di masa lalu itu dating kembali ke rumah kita? Masih tergambarkan kondisi papa yang sehat menaruh harapan besar pada usaha itu. Papa adalah orang yang terbaik dan tulus mengasihi orang-orang ma.   Dengan polosnya dia gak pernah berpandangan negative ke Hanafi Yoniansyah. Papa menerima Yoni dengan tulus dan menjadikan Dia sahabat Papa. Tapi apa? Air susu dibalas dengan air tuba.  Kebaikan Papa dibalas dengan kejahatan dari si Yoni. Hanafi Yoniansyah dan kawan-kawanlah yang buat Papa jatuh sakit seperti ini Ma. Bukan suudzon dengan kawan-kawannya. Cuma melihat 'dia' tergambar jelas wajah si Hanafi