Dia Papaku, jangan engkau hina dia di saat sakit struk ini..

Pulang magang hari sabtu langsung ke kampung mau ziarah.
Aku ziarah hari sabtu tanggal 14 juli 2012.
Padahal disitu kondisi ku lagi demam, karna udah tekad mau ziarah jadi ku kuatkan badan ini.
Pagi hari sabtu aku disuntik, aku dikusuk, semua dibuat biar aku cepat sembuh.
Jam 11 kami pun jalan ke kampung.
Terasa sunyi kalii, begitu nyampe kampung.
Gak ada lagi suara Bunde Lat (adik perempuan papa ku).
Iya, dia sudah tiada sejak tanggal 17juni 2012.
Rasanya ini seperti mimpi, kadang aku g terima yang namanya meninggal.
Papa juga begitu, walau dia g da nangis dari wajahnya tergambarkan kalau dia sedih dan kecarian sosok adik kandungnya itu.
Kami pun ziarah hari minggunya jam11 lwt. ya pas matahari lagi terik-teriknya..
Kami jalan kaki ke sana, papa mama bang alol naik mobil.
Aku ingat kembali setahun yang lalu y Allah,dimana masih ada Bunde Lat, papa masih sehat.
Ziarah kali ini bukan papa yang mimpin doa, aku rindu suara lafazh ayat Al-Qur'an dari mulutnya langsung.
Papa pun nangis tersedu2 karna dia rindu dua orang adiknya perempuan itu, dia juga rindu sama kedua orang tuanya, dan papa jg nangis karna takut ga bisa lagi ngumpul sm kami.
Sorenya aku suntuk, jadi ku ajak bang alul beli bakso di dusun 4.
Kami singgah bentar ke rumah Pak Madan.
Disitu ada Atok Selamat, ada Pak udin suaminya ibu Ijun.
Kami pun ngobrol sama Pak Madan.
Ntah karna apa.. Tiba2 Tok Slamat pun ngomong gini:
"Papa klen kerja di Kebun dulu gak mau bantu sodaranya.Papa klen itu sombong ga da jasanya sikitpun" Sodaranya gak ada yang dibantu, Si Parno juga minta tolong untuk jadi dodos sawit pun ga mau dibantu.Semua orang dusun lapan bilang kalau si Ib itu sombong, gak ada jasanya. Si yanti juga bilang gitu. Ya Allah,kenapa masih ada orang tega mengejek papa ku,mengungkit jasa papaku di saat papa sakit struk sekarang ini.
Ku tahan air mataku biar gak jatuh, dalam hati ku mau ku lawan dia Atok, gak ku lawan semakin menginjak dia mengejek papaku.
Aku kesal karna gak ada yang bela aku sama bang alol.Dan Pak Udin Buk ijun pun cuma diam, Pak Madan juga langsung pergi ajak si Qilla jalan2.
Iya,akan ku ingat kata2 itu Tok, aku ga peduli biarpun KAU ATOK yang paling dihormati. Cukup terimakasih yang ku ucapkan ke KAU.Semoga KAU Tenang saat MATI nanti.
Cukup sakit hati dan gak akan ku maafin KAU TOK.
Sejarahnya aku ga pernah menjelek2an KAU TOK, apalagi saat KAU SAKIT.
Cukup jadi pelajaran, kadang perkataan yang pedas itu bisa dari keluarga terdekat bahkan ATOK (kakek) gak pantas kau jadi kakek ditambah guru agama karna g bs jaga cakapmu itu.
Sampai hari ini masih ku ingat kata2 itu dan ga bisa ku ilangkan dari ingatanku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan UU No 5 Tahun 1979,UU No 22 Tahun 1999,UU No 32 Tahun 2004, dan PP No 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa

Metode Penelitian Kualitatif

Hanafi Yoniansyah